Jhana-jhana dan Umat Awam menurut Sutta-Sutta Pali

Rp0

Dalam Buddhis Theravada beberapa dekade terakhir ini suatu perdebatan telah berkali-kali muncul seputar pertanyaan apakah jh?na diperlukan atau tidak diperlukan untuk mencapai ?jalan dan buah,? yaitu, empat tahap pencerahan. Perdebatan ini dipicu oleh muculnya berbagai sistem meditasi pandangan terang yang terkenal baik di Asia maupun di Barat, khusunya di kalangan umat awam Buddhis. Mereka yang mengajarkan sistem meditasi demikian menegaskan bahwa jalan dan buah dapat dicapai dengan mengembangkan pandangan terang (vipassan?) tanpa landasan jh?na. Metode ini disebut kendaraan pandangan terang murni (suddha-vipassan?), dan mereka yang mempraktikkan cara ini disebut sebagai ?praktisi pandangan terang kering [dry-insighter]? (sukkha-vipassaka) karena praktik pandangan terang mereka tidak ?dibasahi? sebelumnya oleh pencapaian jh?na-jh?na. Jelas bahwa sistem ini didukung oleh Visuddhimagga dan Komentar-komentar P?li, walaupun tidak mendapat tempat yang menonjol dalam perlakukan komentar atas sang jalan, yang biasanya mengikuti gaya kanonis dengan menempatkan jh?na-jh?na sebelum pengembangan pandangan terang.

View cart

Additional information

Bahasa

Indonesia

Penerbit

Pengarang

Bhikkhu Bodhi

Jumlah Halaman

61

Tahun Terbit

2011

ISBN