Rp0
Pada dasarnya semua ajaran agama mengajarkan suatu sistem pemujaan, bahkan jauh sebelum agama-agama besar di dunia ini muncul.Sistem pemujaan telah dikenal oleh beberapa kelompok umat manusia. Banyak orang beranggapan bahwa segala macam sistem pemujaan yang diajarkan oleh semua ajaran kepercayaan atau agama, merupakan praktek yang benar serta dapat memberikan hasil sebagaimana yang diharapkannya, entah itu kebahagiaan duniawi atau harapan kehidupan yang lebih baik setelah kematian. Tampaknya, tidak disadari apabila pemujaan ditujukan pada obyek yang salah, apalagi dipraktekkan dengan pandangan yang tidak benar (micch?di??hi), justru akan menimbulkan akibat yang tidak baik. Hanya pemujaan yang ditujukan pada obyek p?j? yang benar dan yang dilaksanakan dengan pandangan yang benar (samm?di??hi) pulaakan menimbulkan hasil yang baik. Dalam Sig?lovada Sutta, dikisahkan ada cara pemujaan yang berbeda.Seorang kepala keluarga bernama Sig?la, dengan rambut serta pakaian yang basah, beranjali menyembah enam x Seri Dhamma Praktis – puja arah yaitu : timur, selatan, barat, utara, atas dan bawah. Dia menghormat berbagai arah hanya demi mengindahkan katakata ayahnya yang hendak meninggal dunia. Waktu itu Sang Buddha dengan kebijaksanaannya menjelaskan bagaimana seharusnya enam arah itu disembah dalam agama seorang Ariya. Dalam khotbah Sang Buddha tentang Berkah Utama, Sang Buddha juga mengatakan bahwa memuja mereka yang patut dipuja (p?j?n?ya-p?j?) adalah berkah utama.
Penerbit | |
---|---|
Pengarang | Dhamma Ananda Arif Kurniawan Hadi Sentosa |
Jumlah Halaman | 96 |
Tahun Terbit | 2012 |