NDBF TALK - Talkshow "Wellness Melalui Mentalitas Desa"

Silahkan Login untuk menyaksikan acara ini melalui streaming

Form Permintaan e-Certificate

Form ini hanya dibuka dari 30 menit sebelum acara sampai 2 Jam setelah acara

Form permintaan e-Certificate hanya dibuka 30 menit sebelum acara dimulai sampai dengan 2 jam setelah acara selesai

Harap login jika ingin mendapatkan e-Certificate

 4 Agustus 2022

 19.00 – 20.30 WIB

Deskripsi Acara

Selama kurun waktu lebih dari dua tahun pandemi COVID-19 melanda di Indonesia, berbagai sektor kehidupan terdampak secara hebat. Hal demikian tidak terjadi hanya pada aspek materi, tetapi juga psikologi/batin setiap individu. Terutama isu kesehatan mental menjadi perhatian utama, bahkan bagi hampir semua negara di dunia. Pada Oktober 2020 lalu, salah satu situs dokter spesialis jiwa memapar pembaca dengan beberapa pertanyaan tentang kesehatan jiwa. Hasilnya ada partisipan sebanyak 5661 orang yang sebagian besar mengalami depresi selama masa pandemi ini. Sebanyak 32% mengalami masalah psikologis dan 67,4 % memiliki gejala cemas. Sayangnya, masyarakat yang mengalami masalah kesehatan mental ini sebagian besar berumur kurang dari 30 tahun.

Lebih lanjut, isu ini lebih banyak dialami oleh masyarakat kota dibandingkan desa. Hal ini serupa dengan pernyataan Dirjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan dr. HM Subuh, MPPM bahwa perbandingan depresi antara masyarakat kota dan desa cukup besar, yaitu 70% dengan 30%. Dengan demikian, hal ini menyiratkan kearifan apa yang di desa yang berkontribusi bagi rendahnya gangguan kesehatan mental ini? Apakah nilai-nilai desa justru lebih bermanfaat bagi mental seseorang untuk lebih tangguh dalam menghadapi gejolak permasalahan hidup?

Pada Kamis, 4 Agustus 2022, pukul 19.00-20.30, Ir. Eko Agus Prawoto, M.Arch., IAl akan berbagi mengenai wellness pada gaya hidup desa dan kota melalui seminar online “Wellness Melalui Mentalitas Desa”.

Tentang Pembicara

Eko Prawoto lahir di kota kecil Purworejo, Jawa Tengah pada bulan Agustus 1958. Beliau merupakan lulusan dari Universitas Gadjah Mada sebagai Sarjana Arsitektur pada tahun 1982 dan dari Berlage Institute Amsterdam sebagai Magister Arsitektur pada tahun 1993. Sejak tahun 1985 menjadi dosen di Fakultas Arsitektur dan Desain di Universitas Kristen Duta Wacana. Pada tahun 2000 mendirikan studio desain, Workshop Arsitektur Eko Prawoto. Eko Prawoto kebanyakan mengerjakan proyek skala kecil seperti rumah pribadi, galeri seni, atau fasilitas masyarakat. Karya-karyanya telah ditampilkan di beberapa acara: Venice Biennale 2000, Arte all’arte, Gwangju Biennale, Echigo Tsumari Art Triennial, Kamikatsu Art Festival, Anyang People Art Project di Korea, Common Ground Australia, Regionale XII di Austria, dan baru-baru ini Singapore Biennale 2013, Holbaek Denmark 2016, dan Sonsbeek 2016. Dalam dunia arsitektur Eko Prawoto berpandangan arsitektur adalah sebuah perjalanan, mencari keseimbangan baru di dunia yang terus berubah dan arsitektur merupakan sarana untuk menjaga semangat kebersamaan masyarakat, dan hidup selaras dengan alam.